KEHIDUPAN spiritual orang Jawa tidak terlepas dari Sanepan (perumpamaan). Namun dalam sanepan tersebut terdapat makna-makna yang dalam yang umumnya disamarkan sehingga tidak mudah untuk dimengerti oleh masyarakat secara umum.
Biasanya untuk memahami keberadaan GUSTI ALLAH, orang Jawa akan menggunakan sanepan untuk menyamarkan pesan yang akan disampaikan sehingga tidak akan tampak vulgar.
Ada beberapa sanepan yang perlu diketahui oleh para pendaki spiritual guna memahami GUSTI ALLAH. Sanepan-sanepan itu antara lain:
1. Golekana Tapak e Kuntul Mabur
2. Golekana Kayu Gung Susuhing Angin
3. Golekana Galihing Kangkung
Golekana Tapak e Kuntul Mabur
Kuntul atau bangau jika terbang maka akan sulit untuk melihat tapak kakinya. Hal itu sejatinya mengesankan bahwa GUSTI ALLAH itu ada namun kita tidak bisa melihatnya. Begitulah orang Jawa begitu halus 'membungkus' keberadaan GUSTI ALLAH dan tidak menerangkannya secara gamblang.
Golekana Kayu Gung Susuhing Angin
Sejatinya, makna kata 'Kayu' berarti 'karep' atau keinginan. 'Gung' berarti besar. Sedangkan 'Susuhing Angin' adalah nafas manusia. Kalau sanepan itu dirangkum, maka memiliki arti yang bermakna: Keinginan yang kuat atau besar hanya bisa terkabul jika mampu menguasai nafas.
Golekana Galihing Kangkung
Dalam arti biasa ini berarti kita harus mencari apa inti atau tengah tengah dari sebuah tanaman kangkung, padahal seperti yang kita tahu bahwa tanaman kangkung itu sendiri pada saat kita belah menjadi dua maka kita akan melihat bahwa sama sekali tiada tengahnya, yang ada adalah rongga kosong seperti bilah bambu yang kita pecah/belah menjadi dua.
Trus apa makna kata kata diatas? Karena kita tau tidak ada isi ditengah-tengah batang tanaman kangkung itu sendiri.
Nah dalam filosofi Jawa GOLEKONO GALIHING KANGKUNG memuat makna bahwa semua itu berawal dari kosong dan akan menjadi kosong pula, begitu juga manusia, dulu kita gak pernah ada karena kita masih di alam SUWUNG kemudian kita dilahirkan besar dewasa dan mati kita akan kembali ke alam SUWUNG itu sendiri.
Karena pada saat kita bertanya siapa GUSTI ALLAH itu? Ya kita bisa jawab GUSTI ALLAH adalah kekosongan itu sendiri, padahal dalam kekosongan itu GUSTI ALLAH berkarya dalam menciptakan segalanya.(*)
RAHAYU SAGUNG DUMADI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment