Dalam tubuh manusia itu terdapat piranti atau unsur lengkap yang dianugerahkan oleh GUSTI ALLAH. Setiap unsur tersebut memiliki kegunaan sendiri-sendiri. Semuanya tergantung pada manusia untuk memanfaatkan pemberian GUSTI ALLAH tersebut.
Piranti atau unsur yang dibekali GUSTI ALLAH pada manusia itu bersifat mulai 'kasar' sampai 'halus'. Apa saja piranti-piranti itu? Piranti tersebut ada lima hal yaitu:
1. Raga
2. Budi
3. Hati Nurani
4. Rasa
5. Sukma
Dari kelima hal tersebut semuanya diwajibkan untuk tansah manembah GUSTI ALLAH. Namun ketika dipanggil oleh Hyang Maha Suci, yang akan berangkat menemui GUSTI ALLAH hanyalah sukma. Raga tidak akan berangkat karena bersifat jisim atau bangkai.
Pernahkah Anda melihat pesawat ulang-alik luar angkasa seperti Columbia. Nah, ketika berangkat ke luar angkasa, maka selongsongan luar yang berupa pesawat jet-nya akan melepaskan diri setelah tergesek oleh atmosfir bumi dan terbakar. Sedangkan pesawat inti Columbia itu sendiri akan terus bergerak ke luar angkasa.
Selongsong luar pesawat jet yang terbakar itulah ibarat raga manusia yang tidak akan ikut berangkat menemui Hyang Suksma. Ada bait tembang yang berbunyi:
Kawruhana... (Ketahuilah)
Dununge wong uripun niki, (Arti Orang Hidup Ini)
Lamun mbenjang yen wus palastra (Ketika Esok Sudah Dipanggil)
Wong Mati Nyang Endi Parane? (Orang Mati, Kemana Perginya?)
Umpamakno Peksi mabur (Ibarat Burung Terbang)
Mesak saking kurunganipun (Melesat dari Sangkarnya)
Umpamakno wong lungo sonjo (Ibarat Orang yang Bepergian)
Njang sinanjang, wong lungo sonjo wajibe mulih (Orang Bepergian Wajib untuk Pulang)
Mulih ning ngisor kamboja. (Pulang di Bawah Pohon Kamboja)
Itulah gambaran dari raga yang akan menjadi bangkai atau jisim. Namun tidak demikian dengan empat piranti lainnya seperti Budi, Hati Nurani, Rasa dan Sukma. Budi, Hati Nurani dan Rasa akan menjadi saksi kita ketika menghadap GUSTI ALLAH. Sementara Sukma adalah pakaiannya.
Kelima piranti tersebut, ketika kita simak akan terus berkembang menjadi macam-macam panembah yaitu:
1. Sembah Raga
2. Sembah Budi
3. Sembah Hati
4. Sembah Rasa
5. Sembah Sukma
Dari kelima sembah tersebut sama-sama mampu mengantarkan doa/panuwun kita pada GUSTI ALLAH. Semuanya tergantung pada keikhlasan dan kebersihan hati dan jiwa kita ketika berdoa. Namun kadar sembah yang paling tinggi adalah sembah sukma. Pertanyaannya, jika Anda pelaku spiritual, Anda sudah berada ditaraf sembah yang mana? Hanya Anda dan GUSTI ALLAH sendiri yang tahu.
3 comments:
mantep mbah..salam rahayu
mantep mbah..salam rahayu
mantep mbah..salam rahayu
Post a Comment