Google

Saturday, February 28, 2009

5 Anugerah GUSTI ALLAH Pada Manusia


Dalam tubuh manusia itu terdapat piranti atau unsur lengkap yang dianugerahkan oleh GUSTI ALLAH. Setiap unsur tersebut memiliki kegunaan sendiri-sendiri. Semuanya tergantung pada manusia untuk memanfaatkan pemberian GUSTI ALLAH tersebut.

Piranti atau unsur yang dibekali GUSTI ALLAH pada manusia itu bersifat mulai 'kasar' sampai 'halus'. Apa saja piranti-piranti itu? Piranti tersebut ada lima hal yaitu:
1. Raga
2. Budi
3. Hati Nurani
4. Rasa
5. Sukma


Dari kelima hal tersebut semuanya diwajibkan untuk tansah manembah GUSTI ALLAH. Namun ketika dipanggil oleh Hyang Maha Suci, yang akan berangkat menemui GUSTI ALLAH hanyalah sukma. Raga tidak akan berangkat karena bersifat jisim atau bangkai.

Pernahkah Anda melihat pesawat ulang-alik luar angkasa seperti Columbia. Nah, ketika berangkat ke luar angkasa, maka selongsongan luar yang berupa pesawat jet-nya akan melepaskan diri setelah tergesek oleh atmosfir bumi dan terbakar. Sedangkan pesawat inti Columbia itu sendiri akan terus bergerak ke luar angkasa.

Selongsong luar pesawat jet yang terbakar itulah ibarat raga manusia yang tidak akan ikut berangkat menemui Hyang Suksma. Ada bait tembang yang berbunyi:

Kawruhana... (Ketahuilah)
Dununge wong uripun niki, (Arti Orang Hidup Ini)
Lamun mbenjang yen wus palastra (Ketika Esok Sudah Dipanggil)
Wong Mati Nyang Endi Parane? (Orang Mati, Kemana Perginya?)

Umpamakno Peksi mabur (Ibarat Burung Terbang)
Mesak saking kurunganipun (Melesat dari Sangkarnya)
Umpamakno wong lungo sonjo (Ibarat Orang yang Bepergian)
Njang sinanjang, wong lungo sonjo wajibe mulih (Orang Bepergian Wajib untuk Pulang)
Mulih ning ngisor kamboja. (Pulang di Bawah Pohon Kamboja)

Itulah gambaran dari raga yang akan menjadi bangkai atau jisim. Namun tidak demikian dengan empat piranti lainnya seperti Budi, Hati Nurani, Rasa dan Sukma. Budi, Hati Nurani dan Rasa akan menjadi saksi kita ketika menghadap GUSTI ALLAH. Sementara Sukma adalah pakaiannya.

Kelima piranti tersebut, ketika kita simak akan terus berkembang menjadi macam-macam panembah yaitu:
1. Sembah Raga
2. Sembah Budi
3. Sembah Hati
4. Sembah Rasa
5. Sembah Sukma

Dari kelima sembah tersebut sama-sama mampu mengantarkan doa/panuwun kita pada GUSTI ALLAH. Semuanya tergantung pada keikhlasan dan kebersihan hati dan jiwa kita ketika berdoa. Namun kadar sembah yang paling tinggi adalah sembah sukma. Pertanyaannya, jika Anda pelaku spiritual, Anda sudah berada ditaraf sembah yang mana? Hanya Anda dan GUSTI ALLAH sendiri yang tahu.

Sunday, February 15, 2009

Melihat, Mendengar, Merasa, Meraba dengan Kalbu


Dalam setiap tubuh manusia terdapat satu piranti khusus yang diciptakan oleh GUSTI ALLAH. Namun kebanyakan manusia tidak menyadari pentingnya piranti itu. Piranti tersebut merupakan bagian tubuh manusia yang berukuran kecil.Namun jika satu bagian tubuh ini rusak, maka rusaklah manusia itu.

Bagian tersebut adalah hati nurani atau yang dikenal dengan kalbu. Begitu pentingnya arti dari sebuah kalbu, sampai-sampai Rasulullah Muhammad SAW mengungkapkan lewat hadistnya,"Dalam tubuh setiap orang terdapat bagian yang terkecil yang disebut kalbu. Jika kalbunya rusak, maka rusaklah akhlak manusia itu. Namun, jika kalbunya baik, maka baiklah akhlak manusia itu".

Begitu pentingnya sebuah hati nurani atau kalbu itu hingga piranti yang merupakan bagian dari tubuh kita itu menjadi 'tali' pengikat antara kita dan GUSTI ALLAH.

Pernah ada seorang teman yang menyatakan,"saya tidak suka bekerja dengan hati nurani. Saya lebih suka bekerja dengan logika". Agak kaget juga saya mendengar perkataannya. Memang manusia dibekali dengan logika. Tetapi tidak semua yang ada di muka bumi ini bisa dilogika. Karena GUSTI ALLAH menciptakan alam ini ada dua yakni alam nyata dan alam ghaib. Bagaimana bisa masuk logika jika menyangkut alam ghaib? Lalu dengan apa manusia bisa menyaksikan keberadaan alam ghaib?

Jawabannya hanya satu yaitu dengan kalbu. Jika diasah secara terus menerus maka kalbu manusia itu akan lebih tajam daripada pisau. Namun sebaliknya, jika kalbu tersebut tidak pernah diasah, maka akan tumpul. Kebanyakan pelaku spiritual sangat memperhatikan betul terhadap kalbu. Mereka melihat dengan kalbu, merasa dengan kalbu, mendengar dengan kalbu bahkan kadang-kadang mereka meraba dengan kalbu.

Apakah otak manusia sebagai tempat untuk berpikir tentang logika tidak penting? Wah, sangat penting. GUSTI ALLAH tidak akan menciptakan apapun di dunia ini yang sia-sia. Semuanya pasti ada gunanya. Untuk itu, antara otak manusia dan kalbu memiliki hubungan yang sangat penting.

Agar hati bisa setajam belati, lakukanlah latihan dengan kalbu Anda. Aktifkanlah kalbu Anda agar bisa lebih mendekat pada GUSTI ALLAH. Pada dasarnya, semua yang ada di dunia ini ada dalam kalbu. Kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan, rasa syukur dan lain-lainnya ada pada kalbu. Oleh karena itu, gunakanlah kalbu Anda untuk selalu bisa berkomunikasi dengan GUSTI ALLAH.